hari ini tak bersenandung
melihat langit yang begitu mendung
ku duduk termenung
menunggu harapan yang kan ku junjung
bergejolaknya hati ini
menunggu jawaban yang slalu ku nanti
lalu terjawablah yang ku nanti
air mata membasahi pipi
rasa pun enggan
jatuhlah sang angan
sulit tuk terima kenyataan
enggan diterima tangan
tapi apa daya
jalani hidup apa adanya
walau tak sampai angan kita
ada yang lebih baik dari itu semua
singgah kapan tak ada yang tahu
luka tertumpuk berbuku-buku
terbakarku jadi abu
merah menjadi kelabu
slalu berusaha mengejar asa
walau tahu tak biasa
:')
Hallo semua!!!! Puisi-puisi yang gue buat, semuanya gue post disini!!! Selamat membaca =D
Hallo semua!!! Puisi-puisi buatan gue, gue post di blog ini, so enjoy ya! =D
-
hari ini tak bersenandung melihat langit yang begitu mendung ku duduk termenung menunggu harapan yang kan ku junjung bergejolaknya hat...
-
3,5 tahun yang lalu Pertama kali kita bertemu Kau genggam tanganku agar ku tak jatuh Memasuki arena es yang dingin dan licin Kau a...
-
Embun pagi tak seindah dulu matahari yang terbit lalu tenggelam bunga mawar mekar kini melayu kicauan burung kini membisu kau pun membungka...
-
Kuratapi langit mendung kelabu Kelabu tak ada cahaya Angin berlarian menghempas dedaunan yang gugur Pepohonan menari bersama angin Kur...
-
hey kau yang di ujung sana bisakah kau mendengarku? bisakah kau melihatku? ku di ujung sini dapat mendengarmu dapat melihatmu apakah kau t...
-
Nafasku terengah jalanku tertatih sesaknya dada ini perihnya luka ini tak tertandingi oleh apapun kau buatku hancur lebur kau jadikan aku ab...
-
Kau buatku melayang Kau buatku tertawa Kau buatku tersenyum Kau lepas semua sedihku Kau beriku harapan Kau buatku terus mencoba tanpa henti ...
Wednesday, January 18, 2012
Wednesday, December 14, 2011
a poem for coach josephine
3,5 tahun yang lalu
Pertama kali kita bertemu
Kau genggam tanganku agar ku tak jatuh
Memasuki arena es yang dingin dan licin
Kau ajari ku berbagai macam elemen
Kau ajari ku berbagai gerakan ballet
Kau ajari ku menari dengan hati
Kau ajari ku menjaga keseimbangan
Kau jaga aku agar tak terjatuh
Kau bawa semuanya serba mudah
Kau tak pernah bosan mengajariku
Walau kau tahu butuh waktu agar aku dapat mengerti
Kau buat figure skating melekat dalam hidupku
Ku terus bersemangat untuk berlatih
Sampai akhirnya kau putuskan untuk keluar
Berhenti untuk mengajariku
Kini semangatku
Bak bunga mawar yang mekar lalu melayu
Bak rumput yang hijau lalu menjadi cokelat
Bak sawah yang basah lalu menjadi kering
Terpaksa ku terima keputusanmu
Walau sakit tapi apa daya
Tak berhenti air mata membasahi pipi ini
Ku tahu ini yang terbaik
Ci Jose…
Ku persembahkan medali emas itu hanya untukmu
Ku tak kan pernah lupa semua yang kau berikan padaku
Dan ku kan selalu ingat apa yang kau katakan padaku
Untuk jangan pernah berhenti figure skating
Terima kasih atas semuanya
Wednesday, November 2, 2011
tanda tanya seorang pendengar
hey kau yang di ujung sana
bisakah kau mendengarku?
bisakah kau melihatku?
ku di ujung sini
dapat mendengarmu
dapat melihatmu
apakah kau tau?
ku selalu dengarkan
keluh kesahmu,
tangisanmu,
kegirangan dalam hatimu
apakah kau tahu?
kini bunga dalam hatiku bermekaran karenamu
kau bawaku terbang melayang mengitari dunia
kau bawa senyum dan tawa di hari-hari ku
ada suatu tetapi di dalam ini
dan kau tak menyadarinya
karena kau tak tahu
di lubuk hatiku terukir namamu
ya
kau tak pernah menyadarinya
karena ku selalu menolak
menolak senyum manis yang kau berikan
menolak melodi dalam musikmu
menolak harmoni dalam nyanyianmu
karena ku tahu kau beri seseorang
bunga mawar mekar indah
not dalam suatu melodi indah
seluruh kepingan hatimu
aku hanyalah seseorang yang mendengar ceritamu tentang gadis itu
aku pun ikut berputar di tengah pusaran air
tak tahu jalan keluar
hatiku penuh tanda tanya
ku masih menyimpan serpihan hatiku
pada orang yang menindasku terdahulu
entahlah
cinta memang penuh dengan sebuah tanda tanya
Wednesday, October 26, 2011
Kau
Kau buatku melayang
Kau buatku tertawa
Kau buatku tersenyum
Kau lepas semua sedihku
Kau beriku harapan
Kau buatku terus mencoba tanpa henti
Ku mencoba menggapaimu
Terus mencoba walau tertatih
Setelah ku tahu
Kau tak balas cintaku
Kau goresi hatiku dengan kaca
Ku berjalan menahan rasa sakit
Kau bakar aku dengan hati riang
Kau pukul aku dengan cinta yang tak terbalas
Aku benci melihat air mata yang turun bak hujan yang membasahi bumi ini
Aku benci mendengar isakku bagai seorang yang menyanyi tidak mengenal nada
Tak bisa lagi kulihat pelangi di mataku
Tak bisa lagi ku dengar tawa dihari-hariku
Tak bisa lagi ku gapai langit
Pupus sudah harapanku
Bunga mawar kini layu
Kayu yang kokoh menjadi abu
Sekarang ku hanya menahan tangis
Kan kusimpan sakitnya hati ini
Kan kusimpan dan kuingat selamanya
Sekarang
Embun pagi tak seindah dulu
matahari yang terbit lalu tenggelam
bunga mawar mekar kini melayu
kicauan burung kini membisu
kau pun membungkam
ku pun juga terdiam dikesunyian malam
ku tahu
ku takkan pernah milikimu
ku takkan pernah dapatkan cintamu
ku takkan pernah mendapat kepastian
jawaban yang selalu ku tunggu
dulu terjadi, tapi sekarang
kau beri dia cinta
dia pun menolak
betapa sedihnya hidup ini kan?
selalu saja tertatih
pohon mangga yang tak pernah berbuah
pohon yang kokoh kini tumbang
tak kuasa ku tahan tangis
tangisku
memendam rasa sakit
menahan amarahku
mengapa hidup begitu sulit?
Dia
Nafasku terengah
jalanku tertatih
sesaknya dada ini
perihnya luka ini tak tertandingi oleh apapun
kau buatku hancur lebur
kau jadikan aku abu
ku terdiam, ku renungi apa yang tlah terjadi
ku berpikir
bahwa cinta tak bisa dipaksakan
walaupun sakit, walaupun penuh perjuangan
cinta
cinta itu datang dengan sendirinya
walaupun sudah kukorbankan banyak hal
tapi kalo memang bukan milikku
buat apa ku terus berjuang?
dia
dia tak tahu hati ini hancur berkeping-keping
dia tak tahu embun-embun di mataku
dia tak ingin ku milikinya
sampai kapan
ku menunggu matahari terbit disaat dia tenggelam
ku menunggu pelangi untuk menghiasi bumi disaat malam
ku menunggu angin berhembus namun tak kunjung datang
ku menunggu batu menjadi pasir
inilah cinta
kau akan terus berjuang
kau taruhkan nyawa
kau taruhkan harta
kau taruhkan hati mu yang mudah patah
untuk apa?
hanya untuk cinta
walaupun cintaku berakhir dengan tangisan
ku harus relakannya.
Langit
Kuratapi langit mendung kelabu
Kelabu tak ada cahaya
Angin berlarian menghempas dedaunan yang gugur
Pepohonan menari bersama angin
Kuratapi langit yang tiada senyum
Ia pun mulai meneteskan air mata
Menggenangi daratan di muka bumi
Tiada henti ia meneteskannya
Oh langitku
Ku dengar isak tangismu
Ku rasakan isi hatimu yang terluka
Kau selimutiku dengan kesejukanmu
Kau siramiku dengan air matamu
Ku rasakan perihmu
Ku dengarkan kekecewaanmu
Ku lihat keberontakanmu
Ku disini
Terdiam tanpa kata
Tak bersenandung
Sampai akhirnya
Ku renungi semua ini
Tak sadar air mataku mulai berjatuhan
Tak kuasa ku tahan tangis
Ku menangis bersama langit
Ku terisak bersama langit
Ku tertatih bersama langit
Ku terengah bersama langit
Sukar ku tahan tangisku
Mengingat kau
Tak mau ucapkan sepatah kata padaku
Tak mau melihat sepasang mataku
Tak mau mendengar isak tangisku
Tak mau merasakan isi hatiku
Sakitnya hati ini, kau takkan peduli jua
Lebih baik ku berlari bersama angin
Tak tahu entah kemana
Biarkan ku terbang melayang bersamanya
Karena ku tak mau
Melihat langit yang biru menjadi kelabu
Kelabu tak ada cahaya
Angin berlarian menghempas dedaunan yang gugur
Pepohonan menari bersama angin
Kuratapi langit yang tiada senyum
Ia pun mulai meneteskan air mata
Menggenangi daratan di muka bumi
Tiada henti ia meneteskannya
Oh langitku
Ku dengar isak tangismu
Ku rasakan isi hatimu yang terluka
Kau selimutiku dengan kesejukanmu
Kau siramiku dengan air matamu
Ku rasakan perihmu
Ku dengarkan kekecewaanmu
Ku lihat keberontakanmu
Ku disini
Terdiam tanpa kata
Tak bersenandung
Sampai akhirnya
Ku renungi semua ini
Tak sadar air mataku mulai berjatuhan
Tak kuasa ku tahan tangis
Ku menangis bersama langit
Ku terisak bersama langit
Ku tertatih bersama langit
Ku terengah bersama langit
Sukar ku tahan tangisku
Mengingat kau
Tak mau ucapkan sepatah kata padaku
Tak mau melihat sepasang mataku
Tak mau mendengar isak tangisku
Tak mau merasakan isi hatiku
Sakitnya hati ini, kau takkan peduli jua
Lebih baik ku berlari bersama angin
Tak tahu entah kemana
Biarkan ku terbang melayang bersamanya
Karena ku tak mau
Melihat langit yang biru menjadi kelabu
Subscribe to:
Posts (Atom)